Untuk Mengenang Ibu Kasur, Kepala Pendidikan Anak Indonesia

Rate this post

18 tahun yang lalu hari ini, pada 22 Oktober 2002, kepala pendidikan anak Indonesia Ibu Kasur, juga dikenal sebagai Bu Kasur, meninggal pada usia 76 tahun.

Wanita bernama asli Sandiah ini dikenal sebagai Bu Kasur setelah ia dan suaminya Pak Kasur merawat Taman Putra dan Taman Pemuda di Jakarta.

Table of Contents

Julukan Kasur berasal dari kata Kak Sur, nama populer Pak Kasur yang bernama Suryono.

Mereka sering mengadakan program untuk anak-anak di RRI Jakarta.

Harian Kompas, 23 Oktober 2002, memberitakan bahwa Ibu Kasur, lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) zaman Belanda Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) pada akhir tahun 1930-an, mendirikan Taman kanak-kanak (TK) Mini pada tahun 1968.

Setelah Pak Kasur meninggal pada tahun 1992, fasilitas pendidikan anak-anak tersebut menjadi TK Mini Pak Kasur yang memiliki beberapa cabang di Jakarta.

Bersama suaminya, Ibu Kasur mengurus program anak-anak di RRI Jakarta.

Ketika TVRI didirikan pada tahun 1962, Ibu Kasur meluncurkan program serupa, yaitu Arena Anak dan Mengenal Tanah Airku.

Pada awal 1970-an, Bu Kasur dikenal sebagai pembawa acara program Taman Indria di TVRI. Saat televisi komersial muncul, ia juga hadir di acara Hip Hip Ceria RCTI.

Ia juga dikenal sebagai pencipta lagu. Beberapa lagunya yang terkenal adalah My Cat, Clapping and Playing Hide.

Atas jasa-jasanya terhadap pendidikan anak, Ibu Kasur telah menerima sejumlah penghargaan, antara lain Bintang Budaya Para Dharma 1992, penghargaan Presiden sebagai bagian dari Hari Anak Nasional (1988) dan Centro Culture Italiano Premio Adelaide Ristori Anno II dari Pemerintah Italia saya tahun 1976.
Peran ibu dalam mengasuh anak

Beberapa bulan sebelum kematiannya, Ibu Kasur telah mengungkapkan keprihatinannya

tentang kenakalan remaja yang semakin kejam.

“Saya sedih melihat anak-anak berkelahi. Bagaimana bisa mereka menyakiti teman-teman mereka,” kata Ibu Kasur, dikutip dari Harian Kompas, 25 Oktober 2002.

“Bukankah ibunya membesarkannya dengan sopan santun? Apakah ini akibat anak tidak diasuh oleh orang tuanya dan hanya diasuh oleh pembantu?” dia melanjutkan.

Ia juga mengungkapkan pentingnya peran seorang ibu dalam membesarkan anaknya.

Untuk mengetahui peran pentingnya dalam membesarkan anak, Ibu Kasur mengemukakan dua hal penting yang harus dilakukan seorang ibu.

Pertama, cinta yang tidak bisa hanya diucapkan, tetapi harus diwujudkan. Mengelus rambut secara tidak langsung, misalnya, sudah menjadi komunikasi intensif antara ibu dan anak.

Jika anak sudah nakal, semuanya menjadi sia-sia, termasuk seminar atau diskusi.

Hal penting kedua adalah komunikasi dua arah, apalagi sekarang anak-anak sangat kritis. Pada usia tiga tahun, anak sudah tahu apa yang dikatakan dan dilakukan orang tua.
Akhir Hidup

Sampai akhir hayatnya, Bu Kasur selalu ingin bersama anak-anak. Meski sudah tidak mengajar lagi, ia tetap rutin bersekolah di TK Muni Pak Kasur.

“Saat bersama anak-anak, dia selalu mengajak anak-anak untuk tos,” kata salah satu guru TK.

Bahkan, seminggu sebelum kematiannya, ia menemani anak-anak TK Mini Pak Kasur dalam perjalanan ke Taman Safari.

Pada Minggu 20 Oktober 2002, Kasur ditemukan muntah-muntah dan diperiksa di RS Cikini Jakarta.

LIHAT JUGA :

multiply.co.id

Untuk Mengenang Ibu Kasur, Kepala Pendidikan Anak Indonesia

Julukan Kasur berasal dari kata Kak Sur, nama populer Pak Kasur yang bernama Suryono.

Bersama suaminya, Ibu Kasur mengurus program anak-anak di RRI Jakarta.

Beberapa bulan sebelum kematiannya, Ibu Kasur telah mengungkapkan keprihatinannya

Recent Posts